SEJARAH SINGKAT TPQ DARUSSALAM PASEH BANJARMANGU BANJARNEGARA
TPQ Darussalam Paseh Banjarmangu adalah pendidikan non formal yang
berdiri pada tahun 1985, didirikan oleh KH. Mohammad Samsi atas perintah
gurunya yaitu Almarhum KH. Hasim Hasan Fatah beliau berpesan untuk mendirikan
madrash diniyah walaupun santrinya sedikt yang penting istiqomah setelah mukim
dari pesantren. Akhirnya setelah mukim dari pesantren ada beberapa anak yang
meminta untuk diajari membaca Al-Qur’an akhirnya diajari menggunakan Juz’ama
atau sering disebut pada saat ini metode Bahgdadi, lama kelamaan tidak hanya
menggunakan Juz’ama akan tetapi ditambahi bandungan kitah-kitab kuning supaya
menambah wawasan pengetahuan agama pada
para santri.
Pada tahun 2000 mulai
menggunakan metode Iqro tetapi hanya berselang 5 tahun setelah itu kembali
menggunakan Juz’ama itupun bertahan hanya 4 tahun, pada tahun 2010 di desa
Paseh kedatangan tamu yaitu anak KKN dari UNSIQ pada tahun 2010 menggnakan
metode yanbunga yang dibawa oleh anak kkn. Mulai menggunakan metode Qiroati
yaitu pada tahun 2011 setelah KH. Mohammad Samsi mengaji metode Qiroati dengan
KH. Syafi Muslih yang kebetulan beliau menantu dari Almarhum KH. Hasim Hasan
Fatah guru dari KH. Mohammad Samsi, setelah mengaji dengan KH. Syafi Muslih
mendaptkan sahadah beliau menerapkan metode Qiroati di TPQnya.
Dari tahun 2011
menggunakan metode Qiroati dan mudah diterima di santrinya akhirnya bertahan
sampai saat ini. Pada saat ini TPQ Darussalam sudah berkali-kali menghatamkan
santri, hotmil Qur’an dilakukan setiap satu tahun sekali yang dilakukan pada
bulan sya'ban menjelang bulan puasa.
Dari tahun ketahun mengalami peningkatan untuk santrinya, selain
tingginya minat santri untuk belajar dukungan orang tua, pemerentah desa dan masyarakat sekitar terhadap TPQ ini
sangat tinggi akhirnya yang dulunya tempat ngajinya hanya di rumah beliau,
dibangunlah gedung TPQ dari bantuan pemerintah dan masyarakat sekitar, setelah
mendapat bantuan untuk pembangunan gedung TPQ para penguruspun bingung untuk
memberikan nama TPQ tersebut setelah musawaroh muncul nama Darussalam, nama
tersebut diambil dari nama Masjid yang berada di lingkungan TPQ. Setelah
selesai pembangunan peningkatan santrinya sangat pesat yang dulunya hanya 56
sekarang mencapai 250 santri.
Pada tahun 2017 karna makin banyak santrinya dan sudah tidak muat
untuk menampung santri akhirnya mendapat
bantuan kembali dari pemerintah desa dan
masyarakat sekitar untuk membangun kembali gedung TPQ yang saat ini masih dalam
tahap pembangunan. Gedung TPQ tersebut di atas tanah wakaf KH. Mohammad Samsi
yang sudah di wakafkan kepada TPQ.
Hasil Wawancara Dengan Pengasuh/Ketua Lembaga TPQ Darussalam Paseh Banjarmangu Banjarnegara KH. Mohamad Samsi.
CV Penulis
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data
Pribadi
Nama
: Nurhidayatullah
Tempat
Tanggal Lahir : Banjarnegara. 08 mei
1995
Jenis
Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat
: Paseh RT 07/02, Banjarmangu, Banjarnegara
Hobi : Bola Voly
dan Memancing
Telp/watshap :
6287732605529/6282221379434
Email :
nurhidayatulloh1995@gmail.com
Instagram : nurhidayatulloh1995
Facebook : Nurhidayatulloh
Latar
Belakang Pendidikan
2001-2002 : TK Mardisiwisi
2002-2008 : SD N 01 Paseh
2008-2011 : MTs Al-Fatah
Banjarnegara
2008-2011 : Pendidikan Non Formal (Ponpes Al-Fatah Banjarnegara)
2011-2014 : SMK Panca Bhakti
2014-2018 : Universitas Alma Ata
Yogyakarta
Latar
Belakang Organisasi
1.
Organisasi Kepemudaan
2.
Himpunan
Mahasiswa Daerah
3.
Himpunan
Mahasiswa Fakultas Agama Islam
4. Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam
5.
Ikatan
Pelajar NU (IPPNU)
6. Ikatan Mahasiswa Pendidikan
7. Keluarga Mahasiswa PAI
8. Indonesa Mengajar
9. Organisasi Alumni Ponpes Al-Fatah Banjarnegara