Jumat, 03 Maret 2017

Pengertian Filsafat Pendidikan dan Analisis Filsafat Tentang Pendidikan



Pengertian Filsafat Pendidikan
dan Analisis Filsafat Tentang Pendidikan

Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Filsafat Pendidikan Islam

Dosen pengampu:
Nasiruddin, S.Pd,I., M.S.I.


 


Dose









Disusun Oleh :
Nurhidayatulloh
(141100186)

UNIVERSITAS ALMA ATA YOGYAKARTA
S1 PENDIDIKANAGAMA ISLAM
2016/2017


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar blakang
Sesungguhnya batasan filsafat merupakan ciptaan dirinya sendiri yang mengaku sebagai pengetahuan berpikir yang tak mengenal batasan. Tanpa ada batasan dapat dikatakan sebagai batasan filsafat itu sendiri. Oleh karena itu, secara epistemologis, pembatasan terhadap istilah atau konsep filsafat dapat dijadikan titik tolak perbincangan filsafat dengan objek yang dikajinya. Dengan epistimologi pula, batasan itu dibuat untukmemperjelas setiap konsep tertentu, tidak terkecuali dengan filsafat sendiri.[1]
Secara formal, filsafat masih bersifat umum, lalu lahir filsafat yang khusus, seperti filsafat sejarah, filsafat hukum, filsafat sosial, filsafat kebudayaan, filsafat timur, filsafat barat, filsafat agama, filsafat politik, filsafat islam, dan filsafat pendidikan. Semua itu merupakan bagian dari filsafat khusus yang kajian dan pandangan-pandanganya mengkhususkan dari pada disiplin ilmu atau cabang ilmu tertentu. Dengan demikian, bisa jadi filsafat ada di mana-mana dan di mana-mana ada filsafat.
Ilmu pengetahuan ilmiah dihasilkan melalui metode-metode keilmuan yang teruji, sebagai produk dari olah jiwa, olah pikir, olah indra, serta daya penalaran manusia yang dapat dijadikan salah satu sumber kebenaran ilmiah. Ilmu yang tersebar luas disosialisasikan melalui pendidikan. Pendidikan adalah usaha yang bersifat mendidik, membimbing, membina, memengaruhi, dan mengarahkan setiap anak didik yang dapat dilakukan secara formal maupun non formal. Lembaga pendidikan sekolah, keluarga, dan masyarakat serta lingkungan sekitar dapat menjadi media pendidikan atau penyebaran ilmu pengetahuan.
Ilmu pendidikan islam adalah seperangkat pengetahuan yang berbasis kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah yang dijadikan landasan untuk pembelajaran dalam kehidupan. Seperti ibadah, mencari ilmu, yang harus dilakukan oleh seorang pendidik dan peserta didik agar bisa mencapai sebuah tujuan yang ingin dicapai.[2]
Paparan di atas memberikan sedikit gambaran tentang pengertian filsafat pendidikan Islam, Kedudukan dan Sumbernya, tetapi gambaran tersebut masih terbatas dan samar. Sebagai bagian dari pelaku pendidikan Islam tentunya kita dituntut untuk mengerti seluk beluk Filsafat Pendidikan Islam untuk kepentingan pengembangan Pendidikan Islam. Hal itu bisa kita mulai dengan mempelajari pengertian, kedudukan dan sumber-sumbernya.
B.     Rumusan masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka pembahasan makalah ini akan dibatasi dengan uraian sebagai berikut:
1.      Pengertian filsafat pendidikan islam?.
2.      Analisis tentang pendidikan islam?

C.    Tujuan
Tujuan dari rumusan masalah diatas adalah sebagai berikut:
1.      Agar dapat mengetahui tentang pengertian filsafat pendidikan islam
2.      Agar dapat mengetahui analisis tentang pendidikan islam.

           






BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian filsafat
Filsafat berasal dari bahasa arab yaitu falsafah yang dikemukakan oleh Harun Nasution yang dimana kata falsafah tersebut ditimbang dengan kata fa’lala, fa’lalah, dan fi’lal. Jika diambil dari bahasa inggris maka kata filsafat disebut dengan philosophy, sedangkan dalam bahasa Yunani philein atau philos artinya cinta dan sofein, sophi/so[hia artinya kebijaksanaan. Dengan demikian, filsafat dapat diartikan sebagai cinta kebijaksanaan. Kebijaksanaan dalam bahasa arab diistilahkan dengan kata al-hikmah. Oleh karena itu, falsafah adalah al-hikmah.[3]
Menurut Dr.Sondang P. Siagian, M.PA. adalah cinta kepada kebijaksanaan. Untuk menjadi bijaksana seseorang harus berusaha mendalami hakikat sesuatu. Dengan kata lain bahwa berfilsafat berarti berusaha untuk mengetahui tentang sesuatu, fungsinyaa, ciri-cirinya, kegunaanya, masalah-masalahnya dan pemecahanya.[4]
Kamus Besar Bahasa Indonesia menulis bahwa filsafat adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya.[5]
Ada lima unsur yang mendasari sebuah pemikiran filsafat, yaitu:[6]
a.       Filsafat itu sebuah ilmu pengetahuan yang mengandalkan penggunaan akal (rasio) sebagai sumbernya. Karena filsafat merupakan kegiatan dan proses berfikir.
b.      Tujuan filsafat adalah mencari kebenaran atau hakikat segala sesuatu yang ada.
c.       Objek material filsafat adalah segala sesuatu yang ada dan yang tampak.
d.      Metode yang digunakan dalam berfikir  filsafat adalah mendalam, sistematis, radikal, dan universal.
e.       Kebenaran filsafat bersifat tentatif dan relatif.

B.     Pengertian Pendidikan
Menutut Poerwadarminta (1976:250), istilah pendidikan berasal dari kata “didik” dengan memberinya awalan “pe” dan akhiran “kan” mengandung arti “perbuatan” (hal, cara, dan sebagainya). Istilah pendidikan ini semula berasal dari bahasa Yunani yaitu “paedagogie”, yang berarti bimbingan yang diberikan kepada anak. Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan “education” yang berarti pengembangan atau bimbingan. Dalam bahasa Arab istilah ini sering diterjemahkan dengan “Tarbiyah” yang berarti pendidikan.[7]
Ahmad Tafsir (1990:6) menawarkan definisi pendidikan sebagai berikut, yakni “pendidikan adalah usaha meningkatkan diri dari segala aspeknya”. Definisi ini menurut dia dapat berlaku pada pendidikan yang melibatkan guru maupun yang tidak memerlukan guru (pendidik); mencakup pendidikan formal, non formal maupun informal. Jadi yang dibina oleh pendidikan dalam definisi ini adalah seluruh aspek-aspek kepribadian.
Berdasarkan definisi beberapa pendapat para ahli pendidikan di atas, maka dapatlah diambil kesimpulan bahwa pendidikan adalah proses bimbingan secara sadar dari orang dewasa terhadap perkembangan jasmani dan rohani anak didik, dengan cara mentransferkan berbagai aspek kehidupan, baik rohani maupun jasmani, berupa pengetahuan, kecakapan atau keterampilan sehingga membawa perubahan kepada kepribadian (personality) yang akhirnya dapat hidup bahagia (lahir maupun bathin) baik secara individu maupun dalam masyarakat serta sadar terhadap Tuhan.
C.    Pengertian Islam
Syekh Muhammad Syaltut yang dikutip dari Endang Saepudin Anshari dalam bukunya wawasan Islam (1986:22) menyebutkan bahwa:”Islam itu adalah agama Allah yang diperintahkannya untuk mengajarkan tentang pokok-pokok serta peraturan-peraturannya kepada Nabi Muhammad dan menugaskannya untuk menyampaikan agama tersebut kepada seluruh manusia dan mengajak untuk memeluknya.”[8]
A. Gaffar Ismail (1986:23) menyatakan bahwa : “ Islam nama agama yang dibawa oleh Muhammad saw, berisi kelengkapan dari pelajaran-pelajaran meliputi:kepercayaan, seremoni peribadatan, tata tertib pergaulan hidup, peraturan-peraturan Tuhan, bangunan budi pekerti yang utama dan menjelaskan rahasia penghidupan yang kedua (akhirat).”
Saepudin Anshari (1986:19) menyatakan bahwa: “Islam dalam arti khas (sempit) adalah Arkanul Islam, rukun Islam yang lima. Islam dalam arti yang luas adalah sama dengan Dinul Islam.”
Dari arti pendidikan dan Islam tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan Islam adalah suatu proses bimbingan dan pengajaran oleh subjek terhadap objek didik dengan bahan-bahan atau materi-materi yang berdasarkan konsep-konsep Islam menuju pembentukan pribadi muslim yang sempurna.
Konsep pendidikan menurut Islam yaitu manusia akan menjadi manusia karena berpendidikan, mendidik berarti memanusiakan. Untuk menjadi manusia beriman dan bertaqwa diperlukan pendidikan. Ajaran-ajaran Allah swt berupa petunjuk yang harus dikerjakan dan larangan yang harus ditinggalkan, perlu disampaikan dari generasi ke generasi melalui proses pendidikan. Setiap generasi dan bahkan individu akan selamat dunia dan akhirat, bilamana dididik dengan mengikuti petunjuk-petunjuk dari Allah swt, meskipun banyak yang ingkar.
D.    Pengertian Pendidikan Islam
Ilmu pendidikan islam adalah seperangkat pengetahuan yang berbasis kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah yang dijadikan landasan atau pacuan untuk pembelajaran dalam kehidupan.[9]
Menurut Drs. Ahmad D. Marimba: pendidikan islam adalah bimbinga jasmani, rohani berdasarkan hukum hukum agama islam menuju terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran islam. Atau bisa disebut dengan kepribadian muslim yaitu kepribadian yang memiliki nilai-nilai agama islam.
Menurut Abdur Rahman Nahlawi:
اَلتَّرْبِيَّةُ اْلاِسْلاَمِيَّةُهِيَ التَّنْظِيْمُ اْلمُنْفَسِيُّ وَالْاِجْتِمَاعِيُّ الَّذِيْ يُؤْدِيْ اِلَى اعْتِنَاقِالْاِسْلاَمِ وَتَطْبِيْقَةٍ كُلّيًّا فِى حَيَاةِ اْلفَرْدِ وَالْجَمَاعَةِ
Artinya: “Pendidikan islam adalah pengaturan pribadi dan masyarakat sehinga dapat memeluk islam secara logis dan sesuai secara keseluruhan baik dalam kehidupan individu maupun kolektif.”
Pendidikan islam adalah pendidikan yang melatih sensibiltas murid-murid sedemikian rupa, sehingga dalam perilaku mereka terhadap kehidupan, langkah-langkah dan keputusan, begitu pula pendekatan mereka terhadap semua ilmu pengetahuan, diatur oleh nilai-nilai etika islam yang sangat dalam dirasakan.[10]
E.     Pengertian Filsafat Pendidikan Islam
Manusia adalah kholifah di bumi. Sebagai kholifah, manusia mendapat kuasa dan wewenang untuk melaksanakanya. Dengan demikian, pendidikan merupakan urusan hidup dan kehidupan manusia dan merupakan tanggung jawab manusia itu sendiri.
Dengan berkembanngnya zaman, fisafat juga telah berkembang metode-metode filosofis dan aliran-aliran filsafat yang beraneka ragam, yang semuanya telah memberikan arah dan mempengaruhi jalanya pertumbuhan dan perkembangan umat islam, baik secara individu maupun secara ijtima’i.
Dengan demikian filsafat pendidikan islam dapat diartikan sebagai studi tentang pandangan filosofis dari sistem dan aliran filsafat dalam islam terhadap masalah-masalah kependidikan dan bagaimana pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan manusia muslim dan umat islam.
Disamping itu filsafat pendidikan islam juga merupakan studi tentang penggunaan  dan penerangan metode dan sistem filsafat islam dalam memecahkan problematika pendidikan umat islam. Dan selanjutnya memberikan arah dan tujuan yang jelas terhadap pelaksanaan pendidikan umat islam.
F.     Analisa Tentang Pendidikan
Pendidikan di indonesia sangat rendah terutama pada pendidikan akhlak yang seharusnya dijunjung tinggi, karena akhlak tersebut sangat mencerminkan ilmu yang di dapat. Banyak contoh yang saat ini banyak terjadi dikalangan kita, seperti guru dihukum karena melakukan sedikit kekerasan pada siswanya. Padahal zaman dahulu ketika belajar di dalam lembaga formal maupun tidak formal ada sebuah kerasan yang dilakukan oleh seorang guru kepada muridnya, dan saat itu orang tua pun juga mendukung supaya anaknya menjadi yang terdidik sesua yang diinginkan. Tetapi beda dengan saat ini yang dimana orang tua tidak terima dengan adanya kekerasan di dalam lembaga pendidikan, meskipun tujuan seorang guru itu sangat mulia, karena ingin menjadikan siswa tersebut menjadi lebih baik. Pada permasalah ini saya memiliki solusi yaitu:
a)      Sebaiknya didalam sebuah pendidikan banyak dimasuki materi-materi terkait akhlak, yang dimana disitu diajarkan moral, sopan santun, jujur, tawadzu’ dan lain-lain.
b)      Dari guru sendiri seharusnya memberikan contoh teladan kepada siswanya terkait itu semua, karena seorang murid akan mencontoh gurunya apa saja yang dilakukanya.
c)      Dari pihak orang tua seharus nya mendukung kebijakan yang dilakukan oleh seorang guru yang dimana guru tersebut mempunyai tujuan yaitu menjadikan seorang siswanya menjadi lebih baik.






BAB III
KESIMPULAN

Filsafat pendidikan islam adalah studi tentang pandangan para filosofis terhadap permasalahan yang ada didalam sebuah pendidikan dan sebagai suatu acuan untuk memecahkan sebuah problem-problem yang ada dalam pendidikan.
Terkait permasalahan yang ada dalam pendidikan yaitu kurangnya pendidikan moral yang harus diterapkan di dalam kehidupan bermasyarakat, diantaranya yang harus dilakukan adalah:
a)      memberikan contoh terlebih dahulu sebelum memberikan materi terhadap siwa siswinya,
b)      memberikan tekanan kepada siswa atau orang tua terkait hukuman hukuman kepada anak yang melakukan kekerasan secara berulang-ulang.












DAFTAR PUSTAKA

            Suharto, Toto.2006. Filsafat Pendidikan Islam. Jogjakarta: Ar-Ruzz
            Basri, Hasan. 2014. Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka Setia
            Ihsan, Hamdani dan Ihsan, A Fuad. 2007. Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka Setia
Ali Ashraf, Horizon Baru Pendidikan Islam, alih bahasa Sori Siregar (Cet. III: Jakarta: Pustaka Firdaus, 1996)
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Cet. I; Jakarta: Balai Pustaka, 1988),


[1]Drs. Hasan Basri, M.Ag., Filsafat Pendidikan Islam, Pustaka Setia, Bandung, 2014, hlm. 10.
[2]Drs. Hasan Basri, M.Ag., Filsafat Pendidikan Islam, Pustaka Setia, Bandung, 2014, hlm. 14.
[3] Drs. Hasan Basri, M.Ag., Filsafat Pendidikan Islam, Pustaka Setia, Bandung, 2014, hlm. 9.
[4]Drs. H. Hamdani Ihsan dan Drs. H. A. Fuad Ihsan, Filsafat Pendidikan Islam, Pustaka Setia, Bandung, 2007, hlm. 10.
[5]Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Cet. I; Jakarta: Balai Pustaka, 1988), hlm. 242.
[6]Toto Suharto, Filsafat Pendidikan Islam, AR-Ruzz Media, Jogjakarta, 2006, hlm. 26.
[7]http://www.definisi-pengertian.com/2015/05/definisi-pengertian-pendidikan-islam.html
[8]http://www.definisi-pengertian.com/2015/05/definisi-pengertian-pendidikan-islam.html
[9]Drs. Hasan Basri, M.Ag., Filsafat Pendidikan Islam, Pustaka Setia, Bandung, 2014, hlm. 14.
[10] Ali Ashraf, Horizon Baru Pendidikan Islam, alih bahasa Sori Siregar (Cet. III: Jakarta: Pustaka Firdaus, 1996), hlm. 23.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar