TEKNIK PENYERBUKAN PADA BUNGA SALAK
TEKNIK PENYERBUKAN PADA BUNGA SALAK
Pendahuluan
Salak
merupkan salah satu buah tropis asli Indonesia yang banyak digemari
masyarakat, karena rasa buahnya yang manis, masir, enak dan mempunyai
nilai gizi yang cukup tinggi. Pusat asal dan persebaran salak berada di
Indonesia. Salak termasuk tanaman ‘polygamous’ artinya tanaman jantan
hanya menghasilkan bunga jantan dan tanaman betina hanya menghasilkan
bunga betina, tetapi tanaman sempurna dapat menghasilkan bunga jantan
dan bunga betina atau bunga jantan dan bunga sempurna.
Biologi Bunga
Tanaman
salak yang berbunga jantan ( monocious) adalah tanaman yang bunganya
hanya mempunyai benangsari ( setamen ), tanpa putik ( pistillum ). Jenis
bunga ini disebut bunga bunga tidak sempurna atau mandul ( steril ),
karena butir tepung sari hanya membentuk sel kelamin jantan. Walaupun
bunga ini mandul, tidak menghasilkan buah, namun fungsinya sebagai donor
dalam penyerbukan silang sangat diperlukan dalam pembentukan buah. Pada
jenis salak jawa memeiliki serbuk sari yang banyak, mudah dirontokkan,
jumlah tongkol tiap tandan 4-7 tongkol. Pada jenis salak Sumatera jumlah
tongkol tiap tandan banyak ( 10-20 tongkol), serbuk sari tidak sebanyak
salak Jawa dan agak sulit dirontokkan.
Tanaman yang berbunga betina hanya mempunyai putik, tanpa benang sari. Bunga betina berbentiuk agak bulat, mempunyai mahkota dan mata tunas pada tangkai, lebar dan jelas dengan satu putik dan bakal biji yang tersusun rapi dalam kuntum bunga, jika bunga mekar maka kelopaknya berwarna agak merah.
Tanaman salak yang berbunga sempurna ( diocious ) umumnya terdiri dari bunga jantan dan bunga sempurna. Malai bunga berbentuk agak bulat lonjong, mempunayi 3 daun mahkota dan 3 daun kelopak. Tersusun 2 kuntum bunga yang terdiri atas satu kuntum bunga besar memiliki putik dengan hanya satu bakal biji yang sempurna dan enam helai benang sari, dan satu kuntum bunga kecil yang lepas, tetapi bersatu dalam satu dasar kelopak bunga. Jumlah bunga dalam satu mayangi antara 90-120 bunga. Bunga pada tanaman diocious mekar selama 1-3 hari. Warna bunga saat mekar adalah merah cerah, sedangkan seludang bunga berwarna coklat, biasanya pembuahan terjadi sebelum bunga mekar.
Tanaman yang berbunga betina hanya mempunyai putik, tanpa benang sari. Bunga betina berbentiuk agak bulat, mempunyai mahkota dan mata tunas pada tangkai, lebar dan jelas dengan satu putik dan bakal biji yang tersusun rapi dalam kuntum bunga, jika bunga mekar maka kelopaknya berwarna agak merah.
Tanaman salak yang berbunga sempurna ( diocious ) umumnya terdiri dari bunga jantan dan bunga sempurna. Malai bunga berbentuk agak bulat lonjong, mempunayi 3 daun mahkota dan 3 daun kelopak. Tersusun 2 kuntum bunga yang terdiri atas satu kuntum bunga besar memiliki putik dengan hanya satu bakal biji yang sempurna dan enam helai benang sari, dan satu kuntum bunga kecil yang lepas, tetapi bersatu dalam satu dasar kelopak bunga. Jumlah bunga dalam satu mayangi antara 90-120 bunga. Bunga pada tanaman diocious mekar selama 1-3 hari. Warna bunga saat mekar adalah merah cerah, sedangkan seludang bunga berwarna coklat, biasanya pembuahan terjadi sebelum bunga mekar.
Penyerbukan
Pada
tanaman salak yang menyerbuk silang, penyerbukan tidak akan terjadi
bila tidak ada bantuan angin, serangga atau manusia. Penyerbukan dengan
bantuan angin hasilnya lebih rendah bila dibandingkan dengan penyerbukan
bantuan manusia atau serangga;. Hal ini karena benang sari dari bunga
salak mempunyai sifat lengket sehingga tidak mudah diterbangkan oleh
angin.
Saat yang terbaik serbuk sari dari bunga jantan dipergunakan untuk penyerbukan yaitu ketika bunga jantan mekar dan mengeluarkan serbuk warna kuning.; Biasanya bunga berbau harum yang khas dan dapat tercium dari jarak yang agak jauh. Apabila persediaan bunga jantan sedikit maka serbuk sari dapat disimpan.
Cara memanen dan menyimpan bunga jantan yaitu dengan mengambil tiap tongkol bunga jantan yang sudah mekar dan memiliki serbuk sari warna kuning, kemudian diketuk-ketukan pada alas kertas kemudian dibersihkan dari kotoran, dimasukkan plastik kedap udara dan disimpan di suhu 5-10oC. Dengan cara ini serbuk sari dapat dipertahankan kualitasnya antara 1-3 bulan.
Penyerbukan dengan bantuan manusia dapat dilakukan dengan membersihkan seludang bunga yang sudah mekar kemudian meletakkan satu malal bunga jantan yang mekar diatas bunga sempurna atau bunga betina dan selanjutnya diberi sungkup dari daun salak agar tidak terkena air hujan. Persarian dapat juga dilakukan dengan cara mengetuk-ngetuk bunga jantan yang sudah mekar pada bunga betina. Waktu penyerbukan sebaiknya dilakukan 2 hari setelah bunga mekar.
Cara lain penyerbukan adalah dengan membersihkan seludang bunga yang sudah mekar kemudian setiap putik diolesi dengan serbuk sari menggunakan kuas kecil. Untuk menghindari gangguan dari luar seperti hujan, sinar matahari atau angin maka bunga perlu disungkup dengan pucuk daun salak. Pada penyerbukan dengan tujuan mendapatkan biji hasil persilangan untuk perbaikan varietas, maka bunga perlu dibungkus dengan kertas minyak agar tidak terkontaminasi dengan serbuk sari bunga lain.
Cara penyerbukan lainnya yaitu dengan bantuan serangga. Penyerbukan dengan bantuan serangga hasilnya akan lebih baik daripada penyerbukan dengan bantuan manusia, asalkan syaratnya terpenuhi yakni terdapat sejumlah pohon jantan dalam kebun salak tersebut dengan perbandingan yang sesuai dengan jumlah pohon betina yaitu 1 : 10 atau tanaman jantan dipakai sebagai pagar. Serangga yang membantu dalam penyerbukan adalah jenis “Cucurlionidae”, tubuh serangga penyerbuk berbulu, sehingga tubuh dapat terselimuti dengan tepung sari bunga jantan, selalu berputar-putar keluar dan masuk malai bunga betina maka tepung sari dapat tertempel pada putik bunga betina sampai pada bulir bunga bagian dalam. Kisaran waktu infestasi serangga penyerbuk untuk membantu penyerbukan salak adalah 1-3 hari setelah bunga mekar. Jumlah serangga penyerbuk yang diinfestasikan minimal 5 ekor pertandan.
Serangga polinator ‘Cucurlionidae” berkembang biak pada dasar bunga jantan, kemudian setelah menjadi pupa akan terbang ke bunga betina, pada kebun yang baru, untuk investasi serangga tersebut diperlukan ketersediaan bunga jantan dan bunga betina yang siap mekar sebagai tempat tinggal dan sumber makanannya.
Saat yang terbaik serbuk sari dari bunga jantan dipergunakan untuk penyerbukan yaitu ketika bunga jantan mekar dan mengeluarkan serbuk warna kuning.; Biasanya bunga berbau harum yang khas dan dapat tercium dari jarak yang agak jauh. Apabila persediaan bunga jantan sedikit maka serbuk sari dapat disimpan.
Cara memanen dan menyimpan bunga jantan yaitu dengan mengambil tiap tongkol bunga jantan yang sudah mekar dan memiliki serbuk sari warna kuning, kemudian diketuk-ketukan pada alas kertas kemudian dibersihkan dari kotoran, dimasukkan plastik kedap udara dan disimpan di suhu 5-10oC. Dengan cara ini serbuk sari dapat dipertahankan kualitasnya antara 1-3 bulan.
Penyerbukan dengan bantuan manusia dapat dilakukan dengan membersihkan seludang bunga yang sudah mekar kemudian meletakkan satu malal bunga jantan yang mekar diatas bunga sempurna atau bunga betina dan selanjutnya diberi sungkup dari daun salak agar tidak terkena air hujan. Persarian dapat juga dilakukan dengan cara mengetuk-ngetuk bunga jantan yang sudah mekar pada bunga betina. Waktu penyerbukan sebaiknya dilakukan 2 hari setelah bunga mekar.
Cara lain penyerbukan adalah dengan membersihkan seludang bunga yang sudah mekar kemudian setiap putik diolesi dengan serbuk sari menggunakan kuas kecil. Untuk menghindari gangguan dari luar seperti hujan, sinar matahari atau angin maka bunga perlu disungkup dengan pucuk daun salak. Pada penyerbukan dengan tujuan mendapatkan biji hasil persilangan untuk perbaikan varietas, maka bunga perlu dibungkus dengan kertas minyak agar tidak terkontaminasi dengan serbuk sari bunga lain.
Cara penyerbukan lainnya yaitu dengan bantuan serangga. Penyerbukan dengan bantuan serangga hasilnya akan lebih baik daripada penyerbukan dengan bantuan manusia, asalkan syaratnya terpenuhi yakni terdapat sejumlah pohon jantan dalam kebun salak tersebut dengan perbandingan yang sesuai dengan jumlah pohon betina yaitu 1 : 10 atau tanaman jantan dipakai sebagai pagar. Serangga yang membantu dalam penyerbukan adalah jenis “Cucurlionidae”, tubuh serangga penyerbuk berbulu, sehingga tubuh dapat terselimuti dengan tepung sari bunga jantan, selalu berputar-putar keluar dan masuk malai bunga betina maka tepung sari dapat tertempel pada putik bunga betina sampai pada bulir bunga bagian dalam. Kisaran waktu infestasi serangga penyerbuk untuk membantu penyerbukan salak adalah 1-3 hari setelah bunga mekar. Jumlah serangga penyerbuk yang diinfestasikan minimal 5 ekor pertandan.
Serangga polinator ‘Cucurlionidae” berkembang biak pada dasar bunga jantan, kemudian setelah menjadi pupa akan terbang ke bunga betina, pada kebun yang baru, untuk investasi serangga tersebut diperlukan ketersediaan bunga jantan dan bunga betina yang siap mekar sebagai tempat tinggal dan sumber makanannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar