KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Segala puji bagi
Allah yang telah memberikan keunggulan melebihi jagad raya alam dengan ilmu dan
amal. Rahmat dan ta’zhim semoga senantiasa terlimpah atas Muhammad SAW. Sebagai
penghulu bangsa arab dan bangsa-bangsa didunia ini. Juga atas keluarga dan para
sahabat yang menjadi sumber ilmu pengetahuan dan ilmu hikmah.
Makalah yang tersusunsebagai tugas
Psikologi Umum, denganmengambil dari berbagai sumber baik buku maupun kitab terjemah. Selanjutnya
kami mengucapkanterimakasihkepadaDr. Azam Syukur
Rahmatullah, S.H.I., M.S.I., M.A.
sebagai dosen mata kuliah Psikologi Umum, terutama kepada orang tua
kami yang telah mengasuh, mendidik dan membiayai sampai sekarang; dan
teman-teman yang telah berpartisipasi membantu dalam menyelesaikan makalah ini baik
langsung maupun tidak langsung.
Semoga makalah ini
dapat bermanfaat oleh pembaca dikemudian hari. Namun
kami menyadari atas penyusunan makalah ini masih terdapat kesalahan baik kosa
kata maupun isi keseluruhan makalah
ini. Oleh karena itu,
harapan saya agar teman-teman dapat memberikan kritik dan
saran yang bersifat membangun
kelak. Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih.
Wa’alaikumsalam
Wr.Wb.
Sleman, 05 Mei 2015
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perilaku
manusia itu sebuah akredisi seseorang sangat tinggi dan dilihat oleh orang
lain. Karena orang lain dapat menilai seseorang dari baik maupun buruknya orang
lain melalui tingkah laku seseorang. Apabila seorang berperilaku baik maka
orang lain merasa senang dan tenang. Akan tetapi sebaliknya, apabila seorang
berperilaku buruk akan mendapat celaan, kurang nyaman dan ketidak sukaan
disampingnya.
Telah
dijelaskan dalam firman Allah QS. 39:70 yang artinya “Barang siapa beramal shaleh, laki-laki atau wanita, dan ia beriman,
pasti aku beri ia kehidupan yang sejahtera, dan aku beri ia balasan yang baik
dari apa yang mereka kerjakan.” Ayat tersebut sangat jelas bahwa Allah akan
membalas kebaikan perilaku manusia apa yang telah dikerjakan. Manusia yang
disampingnya pun akan merasa senang yang terdapat firman Allah QS. 16:111 yang
artinya : “(Ingatlah) suatu hari (ketika)
setiap diri sendiri membela nafsinya, dan setiap nafsin disempurnakan (balasan)
apa yang telah dikerjakan, dan mereka tidak dirugikan.” Kata nafs (nafsin dan nafsi) dalam ayat ini guna menunjukkan adanya homologi antara satu
sama lain. Dalam kehidupan sehari-hari aeorang pribadi berkecenderungan untuk
membela dan memperjuangkan bisikan nuraninya (kepentingannya) atau
keinginannya. Setiap orang (perbuatan akunya) pasti akan diberikan imabalan
yang setimpal, dan ia tidak akan dirugikan.[1]
Dan sebaliknya perilaku buruk.
B.
Rumusan Masalah
1)
Apa yang dimaksud dengan perilaku manusia?
2)
Apa saja jenis-jenis perilaku manusia?
3)
Apa pembentukan perilaku?
4)
Apa teori perilaku?
C.
Tujuan
1)
Untuk mengetahui apa saja tingkah laku manusia
2)
Untuk mengetahui pembentukan dan teori perilaku manusia
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Perilaku Manusia
Perilaku merupakan
respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar. Oleh
karena itu, perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap
organisme tersebutmerespon. Maka teori Skinner ini disebut teori “S-O-R” yaitu
Stimulus- Organisme-Respon.
Faktor- faktor yang
mempengaruhi perilaku manusia :
1) Genetika
2) Sikap adalahsuatu ukuran tingkat
kesukaan seseorang terhadap perilakutertentu.
3) Norna sosial adalah pengaruh tekanan
sosial.
4) Kontrol perilaku pribadi adalah
kepercayaan seseorang mengenai sulit tidaknya melakukan suatu perilaku. [2]
B.
Jenis Perilaku Manusia
Perilaku
manusia itu dibedakan menjadi dua, yaitu:
a) Perilaku yang refleksi adalah perilaku yang
terjadi atas reaksi secara spontan terhadap stimulus yang mengenai organisme
tersebut. Perilaku ini terjadi dengan sendirinya, secara otomatis. Stimulus
yang diterima oleh organisme atau individu tidak sampai ke pusat susunan syaraf
atau otak, sebagai pusat kesadaran, sebagai pusat pengendalian dari perilaku
manusia. Stimulus diterima oleh reseptor, begitu langsung respons timbul
melalui afektor, tanpa melalui pusat kesadaran atau otak. Misalnya: reaksi
kedip mata bila kena sinar,
gerak
lutut bila kena sentuhan palu, menarik jari bila jari kena api dsb.
b) Perilaku yang non-refleksi. Perilaku ini
dikendalikan atau diatur oleh pusat kesadaran atau otak. Dalam kaitan ini
stimulus setelah diterima oleh respon kemudian diteruskan ke otak sebagai pusat
syaraf, pusat kesadaran, baru kemudian terjadi respon melalui efektor.proses
yang terjadi dalam otak atau pusat kesadaran ini disebut proses psikologi.
Perilaku atas dasar proses psikologi inilah disebut aktivitas psikologi.
Pada perilaku manusia,
perilaku psikologis inilah yang dominan, perilaku yang banyak pada diri
manusia, dan adanya perilaku yang refleksif.
C.
Pembentukan Perilaku Manusia
Cara
pembentukan perilaku sebagai berikut:
a) Cara pembentukan perilaku dengan kondisioning
atau kebiasaan
Dengan
cara membiasakan diri, seorang dapat berperilaku seperti yang diharapkan sesuai
kebiasaan. Misal: anak dibiasakanbangun pagi, atau menggosok gigi sebelum
tidur, mengucapkan terima kasih bila diberi sesuatu oleh orang lain,
membiasakan diri untuk tidak datang terlambat disekolah dsb. Cara ini
didasarkan atas teori belajar
kondisioning
baik dikemukakan oleh Pavlov maupun Thorndike dan Skinner.
b) Pembentukan perilaku dengan pengertian
(insight)
Perilaku
ini atas dasar pengertian dari dalam diri seseorang dan kesadarannya. Kerena
dengan begitu, maka tercapailah pembentukan perilaku dengan pengertian. Misal datang kuliah jangan
sampai terlambat, karena hal tersebut dapat menganggu temen-temen lain. Bila
naik motor harus pakai helm, karena helm tersebut untuk keamanan diri dsb.
Dengan teori ini, bermaksud agar seseorang bisa menghargai peraturan yang telah
ditentukan dan lingkungan sekitar.
Dalam
teori eksperimen Thorndike dalam belajar yang dipentingkan adalah soal latihan,
maka dalam eksperimen Kohler belajar yang penting adalah pengertian atau insight.
c) Pembentukan perilaku dengan menggunakan model
Model
pembentukan ini sebagai contoh atau peranan terpenting atau menjadi patokan
dalam seseorang yang bisa di tiru oleh bawahannya atau anggotanya. Misal orang
tua biasa sering menjadi sebagai contoh anak-anak, pemimpin sebagai panutan
yang dipimpinnya, ketua kelas menjadi patokan dalam mengetuai dsb. Cara ini
didasarkan atas teori belajar sosial (social
learning theory) atau observational
learning theory yang dikemukakan oleh Bandura (1997).
D.
Teori Perilaku Manusia
Perilaku
manusia tidak dapat dipisahkan dari keadaan individu itu sendiri dan lingkungan
dimana individu itu berada. Perilaku manusia didorong oleh motif tertentu
sehingga manusia itu berperilaku. Dalam hal ini ada beberapa teori, diantara
toeri-teori tersebut ialah:
a. Teori Insting
Insting
merupakan perilaku yang innate, perilaku bawaan, dan insting akan mengalami
perubahan karena pengalaman. Teori ini dikemukakan oleh McDougall sebagai
pelopor dari psikologi sosial. Menurut dia perilaku itu disebabkan karena
insting, dan dia mengajukan suatu daftar insting. Tajam dia mendapat tanggapan
cukup dari F.Allport, yang menerbitkan buku psikologi Sosial (1942), yang
berpendapat bahwa perilaku manusia itu disebabkan karena banyak faktor,
termasuk orang-orang yang ada disekitarnya dengan perilakunya.
b. Teori Dorongan (drive theory)
Teori
ini pendapat bahwa organisme ini mempunyai dorongan-dorongan atau drive
tertentu. Dorongan-dorongan ini berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan organisme
yang mendorong organisme berperilaku. Menurut Hull, bila organisme mempunyai
kebutuhan dan organisme ingin memenuhi kebutuhannya maka terjadi ketegangan
dalam diri organisme itu. Bila organisme berperilaku dan dapat memenuhi
kebutuhannya, maka akan terjadi pengurangan atau reduksi dari
dorongan-dorongan tersebut.
c. Teori Insensif (incentive theory)
Teori
ini pendapat bahwa perilaku organisme disebabkan karena adanya insentif. Dengan
ini akan mendorong organisme berbuat atau berperilaku. Insentif juga disebut
sebagai reinforcement ada yang
positif berkaitan dengan hadiah dengan mendorong organisme berbuat dan ada yang
negatif berkaitan dengan hukuman akan menghambat dalam organisme berperilaku.
Ini berarti timbul karena adanya insentif atau reinforcement.
d. Teori atribut
Teori
ini menjelaskan tentang sebab-sebab perilaku orang. Baik disebabkan oleh
disposisi internal (misal motif, sikap, dsd.) atau oleh keadaan eksternal.
Teori ini dikemukakan oleh Fritz Heider dan teori ini menyangkut lapangan
psikologi sosial.
e. Teori Kognitif
Apabila
seseorang harus memilih perilaku mana yang mesti dilakukan, maka pada umumnya
akan memilih alternatif perilaku yang akan membawa manfaat yang
sebesar-besarnya bagi yang bersangkutan. Ini disebut model subjective expected utility (SEU).
Dengan kemampuan memilih ini berati faktor berpikir berperan dalam
menentukan pilihannya. Seseorang secara nalar yang baik akan mempertimbangkan
kedepannya yang baik dan bermanfaat. Tidak hanya sekedar saja dalam sekejab tanpa mempertimbangkan
kedepannya. Dalam model SEU kepentingan pribadi yang menonjol. Tetapi dalam
seseorang berperilaku kadang-kadang
kepentingan pribadi disingkirkan.[3]
BAB III
PENUTUP
Perilaku merupakan
respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari
luar.Menggunakan teori Skinner disebut teori “S-O-R” yaitu Stimulus-
Organisme-Respon.
Jenis perilaku ada
dua: refleksi dan non refleksi
Pembentukan perilaku
ada tiga: dengan kebiasaan, pengertian, dan menggunakan model.
Teori perilaku ada
lima: teori insting, dorongan, insentif, atribusi dan kognitif.
Daftar
Pustaka
Ø Sukamto Mm, A, Dardiri Hasyim.
Nafsiologi “Refleksi Analisis tentang Diri dan Tingkah Laku Manusia”. Surabaya:
Risalah Gusti. Cet. Ke-2, 1996.
Ø Drs. Alex Sobur. Psikologi Umum. Bandung: CV. Pustaka Setia. Cet. 1, Juli 2003.
Ø Prof. Dr. Bimo Walgito. Pengantar psikologi Umum. Yogyakarta:
Andi. Cet. V, 2010.
[1] Sukamto Mm, A, Dardiri Hasyim. Nafsiologi “Refleksi Analisis tentang
Diri dan Tingkah Laku Manusia”. Surabaya: Risalah Gusti. Cet. Ke-2, 1996. Hal.
49-50.
[2]Drs. Alex Sobur. Psikologi Umum.
Bandung: CV. Pustaka Setia. Cet. 1, Juli 2003.
[3]Prof. Dr. Bimo Walgito. Pengantar
psikologi Umum. Yogyakarta: Andi. Cet. V, 2010. Hal. 15.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar