Minggu, 27 September 2015

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
          Segala puji bagi Allah yang telah memberikan keunggulan melebihi jagad raya alam dengan ilmu dan amal. Rahmat dan ta’zhim semoga senantiasa terlimpah atas Muhammad SAW. Sebagai penghulu bangsa arab dan bangsa-bangsa didunia ini. Juga atas keluarga dan para sahabat yang menjadi sumber ilmu pengetahuan dan ilmu hikmah.
            Makalah yang tersusunsebagai tugas Psikologi Umum, denganmengambil dari berbagai sumber baik buku maupun kitab terjemah. Selanjutnya kami mengucapkanterimakasihkepadaDr. Azam Syukur Rahmatullah, S.H.I., M.S.I., M.A. sebagai dosen mata kuliah Psikologi Umum, terutama kepada orang tua kami yang telah mengasuh, mendidik dan membiayai sampai sekarang; dan teman-teman yang telah berpartisipasi membantu dalam menyelesaikan makalah ini baik langsung maupun tidak langsung.
            Semoga makalah ini dapat bermanfaat oleh pembaca dikemudian hari. Namun kami menyadari atas penyusunan makalah ini masih terdapat kesalahan baik kosa kata maupun isi keseluruhan makalah ini. Oleh karena itu, harapan saya agar teman-teman dapat memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun kelak. Akhir  kata, saya mengucapkan terima kasih.
Wa’alaikumsalam Wr.Wb.
Sleman, 05 Mei 2015
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Perilaku manusia itu sebuah akredisi seseorang sangat tinggi dan dilihat oleh orang lain. Karena orang lain dapat menilai seseorang dari baik maupun buruknya orang lain melalui tingkah laku seseorang. Apabila seorang berperilaku baik maka orang lain merasa senang dan tenang. Akan tetapi sebaliknya, apabila seorang berperilaku buruk akan mendapat celaan, kurang nyaman dan ketidak sukaan disampingnya.
Telah dijelaskan dalam firman Allah QS. 39:70 yang artinya “Barang siapa beramal shaleh, laki-laki atau wanita, dan ia beriman, pasti aku beri ia kehidupan yang sejahtera, dan aku beri ia balasan yang baik dari apa yang mereka kerjakan.” Ayat tersebut sangat jelas bahwa Allah akan membalas kebaikan perilaku manusia apa yang telah dikerjakan. Manusia yang disampingnya pun akan merasa senang yang terdapat firman Allah QS. 16:111 yang artinya : “(Ingatlah) suatu hari (ketika) setiap diri sendiri membela nafsinya, dan setiap nafsin disempurnakan (balasan) apa yang telah dikerjakan, dan mereka tidak dirugikan.” Kata nafs (nafsin dan nafsi) dalam ayat ini guna menunjukkan adanya homologi antara satu sama lain. Dalam kehidupan sehari-hari aeorang pribadi berkecenderungan untuk membela dan memperjuangkan bisikan nuraninya (kepentingannya) atau keinginannya. Setiap orang (perbuatan akunya) pasti akan diberikan imabalan yang setimpal, dan ia tidak akan dirugikan.[1] Dan sebaliknya perilaku buruk.
B.     Rumusan Masalah
1)      Apa yang dimaksud dengan perilaku manusia?
2)      Apa saja jenis-jenis perilaku manusia?
3)      Apa pembentukan perilaku?
4)      Apa teori perilaku?
C.    Tujuan
1)      Untuk mengetahui apa saja tingkah laku manusia
2)      Untuk mengetahui pembentukan dan teori perilaku manusia
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Perilaku Manusia
Perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar. Oleh karena itu, perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme tersebutmerespon. Maka teori Skinner ini disebut teori “S-O-R” yaitu Stimulus- Organisme-Respon.
Faktor- faktor yang mempengaruhi perilaku manusia :
1)      Genetika
2)      Sikap adalahsuatu ukuran tingkat kesukaan seseorang terhadap perilakutertentu.
3)      Norna sosial adalah pengaruh tekanan sosial.
4)      Kontrol perilaku pribadi adalah kepercayaan seseorang mengenai sulit tidaknya melakukan suatu perilaku. [2]
B.     Jenis Perilaku Manusia
Perilaku manusia itu dibedakan menjadi dua, yaitu:
a)   Perilaku yang refleksi adalah perilaku yang terjadi atas reaksi secara spontan terhadap stimulus yang mengenai organisme tersebut. Perilaku ini terjadi dengan sendirinya, secara otomatis. Stimulus yang diterima oleh organisme atau individu tidak sampai ke pusat susunan syaraf atau otak, sebagai pusat kesadaran, sebagai pusat pengendalian dari perilaku manusia. Stimulus diterima oleh reseptor, begitu langsung respons timbul melalui afektor, tanpa melalui pusat kesadaran atau otak. Misalnya: reaksi kedip mata bila kena sinar, gerak lutut bila kena sentuhan palu, menarik jari bila jari kena api dsb.
b)  Perilaku yang non-refleksi. Perilaku ini dikendalikan atau diatur oleh pusat kesadaran atau otak. Dalam kaitan ini stimulus setelah diterima oleh respon kemudian diteruskan ke otak sebagai pusat syaraf, pusat kesadaran, baru kemudian terjadi respon melalui efektor.proses yang terjadi dalam otak atau pusat kesadaran ini disebut proses psikologi. Perilaku atas dasar proses psikologi inilah disebut aktivitas psikologi.
Pada perilaku manusia, perilaku psikologis inilah yang dominan, perilaku yang banyak pada diri manusia, dan adanya perilaku yang refleksif.
C.    Pembentukan Perilaku Manusia
Cara pembentukan perilaku sebagai berikut:
a)      Cara pembentukan perilaku dengan kondisioning atau kebiasaan
Dengan cara membiasakan diri, seorang dapat berperilaku seperti yang diharapkan sesuai kebiasaan. Misal: anak dibiasakanbangun pagi, atau menggosok gigi sebelum tidur, mengucapkan terima kasih bila diberi sesuatu oleh orang lain, membiasakan diri untuk tidak datang terlambat disekolah dsb. Cara ini didasarkan atas teori belajar kondisioning baik dikemukakan oleh Pavlov maupun Thorndike dan Skinner.
b)      Pembentukan perilaku dengan pengertian (insight)
Perilaku ini atas dasar pengertian dari dalam diri seseorang dan kesadarannya. Kerena dengan begitu, maka tercapailah pembentukan perilaku dengan pengertian. Misal datang kuliah jangan sampai terlambat, karena hal tersebut dapat menganggu temen-temen lain. Bila naik motor harus pakai helm, karena helm tersebut untuk keamanan diri dsb. Dengan teori ini, bermaksud agar seseorang bisa menghargai peraturan yang telah ditentukan dan lingkungan sekitar.
Dalam teori eksperimen Thorndike dalam belajar yang dipentingkan adalah soal latihan, maka dalam eksperimen Kohler belajar yang penting adalah pengertian atau insight.
c)      Pembentukan perilaku dengan menggunakan model
Model pembentukan ini sebagai contoh atau peranan terpenting atau menjadi patokan dalam seseorang yang bisa di tiru oleh bawahannya atau anggotanya. Misal orang tua biasa sering menjadi sebagai contoh anak-anak, pemimpin sebagai panutan yang dipimpinnya, ketua kelas menjadi patokan dalam mengetuai dsb. Cara ini didasarkan atas teori belajar sosial (social learning theory) atau observational learning theory yang dikemukakan oleh Bandura (1997).
D.    Teori Perilaku Manusia
Perilaku manusia tidak dapat dipisahkan dari keadaan individu itu sendiri dan lingkungan dimana individu itu berada. Perilaku manusia didorong oleh motif tertentu sehingga manusia itu berperilaku. Dalam hal ini ada beberapa teori, diantara toeri-teori tersebut ialah:
a.       Teori Insting
Insting merupakan perilaku yang innate, perilaku bawaan, dan insting akan mengalami perubahan karena pengalaman. Teori ini dikemukakan oleh McDougall sebagai pelopor dari psikologi sosial. Menurut dia perilaku itu disebabkan karena insting, dan dia mengajukan suatu daftar insting. Tajam dia mendapat tanggapan cukup dari F.Allport, yang menerbitkan buku psikologi Sosial (1942), yang berpendapat bahwa perilaku manusia itu disebabkan karena banyak faktor, termasuk orang-orang yang ada disekitarnya dengan perilakunya.
b.      Teori Dorongan (drive theory)
Teori ini pendapat bahwa organisme ini mempunyai dorongan-dorongan atau drive tertentu. Dorongan-dorongan ini berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan organisme yang mendorong organisme berperilaku. Menurut Hull, bila organisme mempunyai kebutuhan dan organisme ingin memenuhi kebutuhannya maka terjadi ketegangan dalam diri organisme itu. Bila organisme berperilaku dan dapat memenuhi kebutuhannya, maka akan terjadi pengurangan atau reduksi dari dorongan-dorongan tersebut.
c.       Teori Insensif (incentive theory)
Teori ini pendapat bahwa perilaku organisme disebabkan karena adanya insentif. Dengan ini akan mendorong organisme berbuat atau berperilaku. Insentif juga disebut sebagai reinforcement ada yang positif berkaitan dengan hadiah dengan mendorong organisme berbuat dan ada yang negatif berkaitan dengan hukuman akan menghambat dalam organisme berperilaku. Ini berarti timbul karena adanya insentif atau reinforcement.
d.      Teori atribut
Teori ini menjelaskan tentang sebab-sebab perilaku orang. Baik disebabkan oleh disposisi internal (misal motif, sikap, dsd.) atau oleh keadaan eksternal. Teori ini dikemukakan oleh Fritz Heider dan teori ini menyangkut lapangan psikologi sosial.
e.       Teori Kognitif
Apabila seseorang harus memilih perilaku mana yang mesti dilakukan, maka pada umumnya akan memilih alternatif perilaku yang akan membawa manfaat yang sebesar-besarnya bagi yang bersangkutan. Ini disebut model subjective expected utility (SEU).  Dengan kemampuan memilih ini berati faktor berpikir berperan dalam menentukan pilihannya. Seseorang secara nalar yang baik akan mempertimbangkan kedepannya yang baik dan bermanfaat. Tidak hanya sekedar  saja dalam sekejab tanpa mempertimbangkan kedepannya. Dalam model SEU kepentingan pribadi yang menonjol. Tetapi dalam seseorang berperilaku kadang-kadang  kepentingan pribadi disingkirkan.[3]
BAB III
PENUTUP
Perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar.Menggunakan teori Skinner disebut teori “S-O-R” yaitu Stimulus- Organisme-Respon.
Jenis perilaku ada dua:  refleksi dan non refleksi
Pembentukan perilaku ada tiga: dengan kebiasaan, pengertian, dan menggunakan model.
Teori perilaku ada lima: teori insting, dorongan, insentif, atribusi dan kognitif.
Daftar Pustaka
Ø  Sukamto Mm, A, Dardiri Hasyim. Nafsiologi “Refleksi Analisis tentang Diri dan Tingkah Laku Manusia”. Surabaya: Risalah Gusti. Cet. Ke-2, 1996.
Ø  Drs. Alex Sobur. Psikologi Umum. Bandung: CV. Pustaka Setia. Cet. 1, Juli 2003.
Ø  Prof. Dr. Bimo Walgito. Pengantar psikologi Umum. Yogyakarta: Andi. Cet. V, 2010.


[1] Sukamto Mm, A, Dardiri Hasyim. Nafsiologi “Refleksi Analisis tentang Diri dan Tingkah Laku Manusia”. Surabaya: Risalah Gusti. Cet. Ke-2, 1996. Hal. 49-50.
[2]Drs. Alex Sobur. Psikologi Umum. Bandung: CV. Pustaka Setia. Cet. 1, Juli 2003.
[3]Prof. Dr. Bimo Walgito. Pengantar psikologi Umum. Yogyakarta: Andi. Cet. V, 2010. Hal. 15.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar